Oposisi utama Partai Kebebasan Korea telah mengeluarkan permintaan maaf resmi setelah tiga anggota parlemennya membuat pernyataan yang meremehkan Gerakan Demokrasi Gwangju 18 Mei 1980.
Partai itu mendapat kecaman ketika tiga anggota parlemennya membuat pernyataan kontroversial tentang gerakan pro-demokrasi selama audiensi publik di Majelis Nasional pada hari Jumat (8/2/19) minggu lalu.
Pada hari Senin (11/2/19), partai merilis pernyataan yang mengatakan pendapat anggota parlemen tidak mewakili posisi partai.
Partai Kebebasan Korea kemudian mengajukan permintaan maaf kepada keluarga korban gerakan pro-demokrasi dan warga Gwangju atas pernyataan tersebut.
Mereka berjanji akan mengkaji pernyataan tiga anggota partainya secara mendalam dan menemukan cara untuk mencegahnya terulangnya kembali di masa depan.
Ketua partai Kim Byong-joon pada hari Senin juga mengeluarkan pernyataan yang menawarkan permintaan maaf karena menimbulkan kekhawatiran kepada warga Gwangju dan bangsa.