Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan berkata kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang saat itu menjabat sebagai direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), bahwa dirinya tidak mengharapkan anak-anaknya hidup dengan senjata nuklir sepanjang hidup mereka.
Andrew Kim, mantan kepala Pusat Misi Korea CIA, mengeluarkan pernyataan ini dalam kuliah umum di Universitas Stanford hari Jumat (22/2/19).
Dia mengatakan bahwa kunjungan Pompeo ke Pyongyang pada April 2018 bertujuan untuk mengonfirmasi pernyataan keinginan denuklirisasi rezim itu yang disampaikan ke delegasi Korea Selatan saat berkunjung ke Korea Utara.
Andrew Kim mengatakan bahwa Pompeo secara khusus bertanya kepada Kim Jong-un apakah dirinya benar-benar berniat untuk denuklirisasi, sembari menekankan bahwa ia juga ikut dalam kunjungan itu.
Pemimpin Korea Utara itu menjawab bahwa dirinya adalah seorang ayah dan suami, dan ia tidak menginginkan anak-anaknya "membawa senjata nuklir di tas mereka dan hidup dengannya seumur hidup mereka."
Andrew Kim mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, Kim Jong-un tidak hanya mengonfirmasi niatannya untuk denuklirisasi, namun menekankan pula perlunya meningkatkan hubungan Korea Utara dan AS demi membangun rasa percaya sebelum Korut menyerahkan senjata nuklirnya.