Lembaga Penelitian Lingkungan Nasional (NIER) akan melakukan pengamatan udara selama sebulan mulai dari hari Sabtu untuk mencari tahu apa yang menyebabkan tingkat debu halus yang serius yang baru-baru ini menyelimuti Korea Selatan.
Badan riset mengatakan pada hari Jumat bahwa pesawat ukuran menengah dengan 19-kursi akan mengamati tingkat debu halus di atas Laut Kuning untuk total 100 jam mulai hari Sabtu.
Sejak tahun 1996, agensi telah melakukan upaya pengamatan tersebut menggunakan pesawat berukuran kecil dan hanya sekitar lima buah peralatan. Namun tahun ini, dengan pesawat berukuran sedang, badan ini berharap akan dapat mengamati polutan udara selama berjam-jam lebih lama menggunakan lebih banyak peralatan.
Badan ini berharap upaya terbaru ini akan membantu mengumpulkan data ilmiah tentang pergerakan debu halus di antara negara-negara.
Presiden badan tersebut, Chang Yoon-seok, mengatakan data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi kebijakan pengurangan debu halus dan negosiasi dengan China.