Kebingungan menguat setelah isi twitter Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu yang berisi perintah penarikan sanksi tambahan terhadap Korea Utara.
Presiden Trump memuat tulisan tersebut di dalam akun twitternya pada tgl.22 Maret lalu, tepat sehari setelah Kementerian Keuangan AS memberi sanksi tambahan kepada Korea Utara.
Harian AS, Washington Post melaporkan isi twitter Trump menunjukkan perbedaan pandangan antara Presiden dan pejabat-pejabat pemerintah mengenai masalah Korea Utara.
Media khusus politik Politico dan majalah TIME juga memberitakan bahwa walaupun ada pandangan skeptis di dalam pemerintahan, Presiden Trump tetap berharap untuk bernegosiasi dengan Korea Utara mengenai isu nuklir.
Twitter Trump terasa negatif di dalam partai berkuasa, yaitu Partai Republik, karena isi twitter itu menambahkan ketidakpastian atas langkah kebijakan luar negeri.