Volume ekspor minyak Rusia ke Korea Utara pada bulan Januari dan Februari ternyata meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Situs resmi Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara hari Rabu (17/4/19) melaporkan bahwa Rusia mentransfer minyak suling ke Korea Utara, sebanyak 5.676 ton pada bulan Januari dan 4.382 ton pada bulan Februari.
Jumlah ekspor dua bulan terakhir ini mencapai 4,6 kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah ekspor pada periode yang sama tahun lalu.
Selain jumlah ekspor tersebut, dinyatakan pula bahwa lebih banyak minyak Rusia yang dikirim ke Korea Utara melalui cara transfer dari kapal ke kapal.
Sebelumnya, pada Agustus tahun lalu, Kementerian Keuangan AS sempat memasukkan enam unit kapal Rusia pada daftar sanksi tunggalnya karena kapal tersebut membantu masuknya produk minyak ke Korea Utara.
Sementara itu, Radio Free Asia (RFA) pada hari Selasa (16/4/19) waktu setempat mengutip Kepala Staf Angkatan Laut AS, William Moran bahwa AS saat ini berfokus pada kapan akan terjadinya transfer minyak ilegal di laut lainnya, ke Korea Utara.
Moran menambahkan, walaupun jumlah itu tidak dapat diberitahukan, tapi upaya untuk menemukan kasus ilegal tersebut sedang dan akan terus-menerus dijalankan.