Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui terus mengeluarkan kritik atas Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Penasihat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Bolton.
Di dalam wawancara dengan wartawan Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) pada tanggal 20 April lalu, Choe Son-hui mengkritik John Bolton dengan keras karena John Bolton mengatakan bahwa Korea Utara harus menunjukkan sikap dimana mereka akan menyerahkan senjata nuklir, sebelum KTT ketiga antara Korea Utara dan AS.
Choe mengkritik John Bolton dengan mengatakan, sebagai Penasihat Gedung putih Bolton seharusnya mengeluarkan pernyataan setelah memahami dialog yang telah berlangsung antara kedua pemimpin negara.
Ditambahkan pula, pernyataan Bolton terdengar bodoh dan tidak profesional, karena sulit untuk menemukan logika dalam jawaban Bolton.
Pernyataan Choe tersebut dianggap sebagai peringatan terhadap AS, disusul dengan permintaan Korea Utara pada tanggal 18 April lalu untuk tidak menghadirkan Mike Pompeo di negosiasi antara Korea Utara dan AS.
Pernyataan tersebut dianalisis bahwa Korea Utara bermaksud menekan penasihat AS agar Presiden Trump dan Kim Jong-un dapat mengambil keputusan yang tegas terkait denuklirisasi di pertemuan berikutnya.
Sementara itu, Menteri Pompeo mengatakan dia akan berupaya untuk merealisasikan janji denuklirisasi Korea Utara dengan memimpin tim negosiasi.