Korea Utara (Korut) secara resmi mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kementerian Luar Negeri Korut pada halaman situsnya pada hari Kamis (16/5/19) memuat sebuah penyataan bahwa lembaga-lembaga internasional seperti PBB mengadopsi resolusi untuk merasionalisasikan kekerasan dan tirani di negara tertentu.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa sanksi merupakan langgaran serius terhadap kedaulatan Korut sehingga rezimnya tidak akan mengakuinya, melainkan akan menghancurkannya.
Ditambahkan pula, daya pertahanan yang kuat merupakan jaminan dari perjuangan untuk mewujudkan keadilan internasional yang sesungguhnya.
Ungkapan Korut itu dinilai terkait dengan langkah penyitaan oleh Amerika Serikat (AS) atas kapal Korut bernama 'Wise Honest' baru-baru ini.
Kemlu Korut juga menyebut Suriah dan Venezuela sebagai contoh dalam kasus kekuatan imperialisme yang melanggar kedaulatan negara lain. Sebutan itu diperkirakan menyinggung AS yang belakangan ini ikut campur dalam aksi masyarakat Venezuela untuk memakzulkan presidennya, Nicolas Maduro Moros.