Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang sedang mengunjungi Swedia pada hari Jumat (14/06/19) menyatakan dalam pidatonya di parlemen Swedia bahwa yang terpenting untuk perdamaian Korea Utara bukanlah senjata nuklir melainkan dialog.
Dalam pidato dengan tema 'Denuklirisasi Semenanjung Korea dan Kepercayaan untuk Perdamaian', Presiden Moon mengusulkan tiga jenis kepercayaan, yakni kepercayaan masyarakat Korea Selatan dan Utara, kepercayaan pada dialog dan kepercayaan masyarakat internasional, dengan mengutip contoh dari Swedia yang telah menghapus nuklir berdasarkan kepercayaan.
Dijelaskan bahwa dukungan terhadap perdamaian Semenanjung Korea akan dapat menghasilkan keuntungan pada seluruh masyarakat dunia. Perwujudan perdamaian hanya dapat direalisasikan dengan cara damai, dan cara tersebut adalah 'dialog'.
Ditambahkan pula bahwa Korea Utara harus mempercayai hasil resolusi masalah yang dihadapinya lewat dialog dan kepercayaan terhadap lawan bicara, begitu pula masyarakat Korea Selatan harus mempercayai dialog dengan Korea Utara.
Kedua Korea harus terus melanjutkan dialog satu sama lain hingga memperoleh kepercayaan dari masyarakat internasional.
Presiden Moon mengatakan pula bahwa Korea Selatan akan berupaya secara berkesinambungan untuk kembali memperoleh kepercayaannya dari masyarakat dunia bersama Korea Utara.
Moon juga menekankan, jika Semenanjung Korea berhasil mewujudkan denuklirisasi secara sempurna, maka hal itu akan menjadi fondasi yang kuat untuk pencegahan proliferasi nuklir global serta menjadi teladan dalam memecahkan masalah konflik internasional ataupun militer.
Pidato Presiden Moon Jae-in mengenai 'Perdamaian Semenanjung Korea' merupakan yang kedua kalinya setelah pidato di 'Forum Oslo', dalam jadwal lawatan resminya ke Eropa Utara.