Ketua sebuah wadah pemikir di bawah naungan Partai Demokrat Korea yang berkuasa mengatakan pada hari Senin (15/7/19) bahwa sangat penting untuk menanggapi pengetatan ekspor Jepang ke negaranya secara bipartisan.
Ketua Lembaga Demokrasi di Partai Demokrat Korea Yang Jung-chul membuat pernyataan tersebut kepada wartawan selama kunjungannya ke Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington.
Mengenai pembatasan ekspor Jepang, Ketua Yang mengatakan sudah saatnya Korea Selatan dan rakyatnya menghadirkan persatuan di bawah kepemimpinan presiden.
Ketua Yang mengingatkan kembali bagaimana rakyat Korea Selatan pernah berkumpul bersama selama krisis keuangan pada akhir tahun 1990-an dan dia memperingatkan agar Jepang tidak meremehkan patriotisme Korea Selatan.
Presiden CSIS John Hamre mengatakan bahwa ketegangan antara dua sekutu penting AS sangat mengkhawatirkan, dengan mengutip keyakinannya bahwa Washington harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.