Agenda pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan dibahas di Dewan Umum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari Rabu (24/7/19) ini, bukan hari Selasa (23/7/19) kemarin. 

Agenda tersebut tidak dibahas di hari pertama pertemuan Dewan Umum WTO, namun wakil dari Korea Selatan dan Jepang melakukan perang urat saraf di luar tempat pertemuan.  

Menjelang berakhirnya pertemuan hari pertama, Direktur Jenderal Urusan Ekonomi di Kementerian Luar Negeri Jepang Shingo Yamagami tiba di tempat pertemuan. Dia langsung mengeluarkan pernyataan Jepang bahwa langkah pembatasan ekspor Jepang tidak melanggar peraturan WTO. 

Kepala Badan Urusan Perdagangan Internasional dan Hukum di Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan Kim Seung-ho menanggapi pernyataan Yamagami dengan mengatakan bahwa itu hanyalah pandangan pribadinya. 

Pembahasan agenda lain di hari pertama diperpanjang, seperti pembahasan reformasi Badan Banding WTO, sehingga pertemuan itu dihentikan setelah hanya membahas delapan dari total 14 agenda. 

Akibatnya, pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan yang ditetapkan sebagai agenda ke-11, dibahas di rapat hari kedua pada hari Rabu ini. 

Dua wakil tersebut diperkirakan akan melakukan perseteruan sengit di pertemuan hari ini di depan para anggota WTO.