Kantor Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA) di Laos pada hari Rabu (14/8/19) menyatakan akan memberikan dukungan dana senilai 13,9 miliar won hingga tahun 2023, untuk proyek rehabilitasi daerah Attap yang terkena musibah kebanjiran akibat runtuhnya pembangkit listrik tenaga air yang dibangun oleh SK Engineering & Construction asal Korea Selatan, pada bulan Juli tahun lalu.

Untuk itu, KOICA dan Kementerian Kesejahteraan Sosial Laos mendatangani perjanjian untuk memberikan dana awal sebanyak 1,45 miliar won pada tanggal 9 Agustus lalu.

Mulai akhir bulan lalu, KOICA akan melakukan pemeriksaan awal bersama pakar dan pejabat pemerintah Laos.

Proyek rehabilitasi Attap tersebut dilakukan bersama lembaga internasional seperti UNICEF di lima bidang, meliputi kesehatan, pendidikan, latihan pekerjaan, perlindungan anak, dan pengelolaan krisis bencana.

Kepala Kantor KOICA di Laos mengatakan diperlukan waktu 3-5 tahun untuk sekitar 5.000 orang pengungsi agar dapat menetap di tempat tinggal pernamen, sehingga pihaknya berfokus untuk menyediakan kondisi yang layak agar mereka dapat hidup mandiri.

Sejak terjadi insiden runtuhnya bendungan PLTA Xe-Pian Xe-Namnoy, pemerintah Korea Selatan membantu rehabilitasi bagi korbannya.

Terkait keruntuhan bendungan tersebut, komite pemeriksaan nasional Laos pada bulan Mei lalu memutuskan bahwa keruntuhan bendungan tersebut bukan bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia.

Akan tetapi, pihak SK membantahnya karena hasil pemeriksaan pihak Laos tidak memenuhi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.