Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meminta pihak berwenang Korea Utara untuk mengirimkan informasi dan data mengenai tiga puluh korban penculikan yang dicurigai.
Menurut Voice of America (VOA), sebuah kelompok kerja dibawah naungan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) telah membuat daftar 30 orang korban penculikan yang berdasarkan hasil pertemuannya pada bulan Februari dan Mei lalu dan tengah meminta konfirmasi para korban tersebut kepada pemerintah Korea Utara.
Melihat daftar korban tersebut, terdapat paling banyak nelayan berjumlah 17 orang yang terpaksa diculik saat sedang menangkap ikan di lepas perairan laut seputar Semenanjung Korea pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Kelompok kerja tersebut diluncurkan pada tahun 1980 silam, dan hingga kini terus meminta negara-negara yang terlibat untuk melaporkan hasil penelitian mereka sendiri tentang kasus penghilangan paksa yang diajukan oleh keluarga korban atau kelompok sipil.
Disebutkan bahwa Korea Utara tidak menanggapi permintaan tersebut dengan baik.