Kantor kepresidenan Korea Selatan, Cheongwadae dapat memutuskan apakah akan memperpanjang kesepakatan kerjasama intelijen militer, Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) dengan Jepang paling cepat pada hari Kamis(22/8/19).
Seorang pejabat di kantor kepresidenan mengatakan kepada pihak KBS bahwa keputusan akhir akan dibuat oleh presiden Moon Jae-in, setelah berbagai diskusi, termasuk perdebatan di komite tetap Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang dijadwalkan berlangsung hari Kamis ini.
Pejabat itu menambahkan bahwa pemerintah akan memutuskan kapan dan bagaimana mengumumkan keputusan seusai menentukan posisinya mengenai masalah tersebut.
GSOMIA, sebuah perjanjian militer antara Seoul dan Tokyo yang diberlakukan pada tahun 2016, secara otomatis diperbarui setiap bulan November, kecuali satu pihak memilih untuk mengakhiri kesepakatan tersebut setidaknya 90 hari sebelumnya.
Mengingat masa tenggang waktu tersebut, Seoul dan Tokyo harus memutuskan masalah ini hingga hari Sabtu (24/8/19) ini.
Pemerintah Seoul diharapkan membuat keputusannya setelah mempertimbangkan berbagai faktor termasuk hasil pertemuan terbaru antara diplomat tertinggi kedua negara dan provokasi rudal baru-baru ini oleh Korea Utara.