Berbeda dengan analisis otoritas militer Korea Selatan, bahwa Korea Utara meluncurkan dua proyektil pada tanggal 10 September lalu, dikemukakan bahwa kemungkinan ada tiga roket artileri berkaliber besar yang diluncurkan dan dua roket diantaranya gagal mencapai target.

Surat kabar resmi Partai Buruh Korea Utara, Rodong Sinmun pada hari Rabu (11/9/19), melaporkan proyektil jarak pendek yang diluncurkannya kemarin adalah roket artileri berkaliber besar dan mengumumkan foto terkait peluncuran tersebut.

Dalam foto itu, tutup bagian bawah dari 3 diantara 4 tabung peluncur yang terpasang pada kendaraan peluncur tersebut dalam keadaan terbuka. 

Mengenai terbukanya tutup tersebut, para pakar  mengemukakan bahwa kemungkinan Korea Utara meluncur tiga roket.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan kembali membahas kemungkinan peluncuran tambahan berdasarkan foto-foto yang dimuat pada Rodong Sinmun.

Di samping itu, diutarakan bahwa kemungkinan 1 dari 2 roket yang dideteksi militer Korea Selatan tidak mencapai target di Laut Timur dan jatuh di daratan.

Profesor Kim Dong-yeop dari Institut Ilmu Timur Jauh di Universitas Gyeongnam, menjelaskan bahwa dari foto-foto yang diumumkan hari Rabu ini, tidak ada yang menggambarkan penembakan pulau dan tidak ada ungkapan 'berhasil' dalam berita terkait.

Menurutnya, peluncuran tanggal 10 September kemarin memiliki banyak kelemahan sehingga kemungkinan besar hanya merupakan uji coba semata.