Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan alasannya memecat Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Bolton, karena ia telah melakukan kesalahan besar dengan menyebut 'Model Libya' dalam pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. 

Di hadapan wartawan di Gedung Putih pada hari Rabu (11/9/19) waktu setempat, Trump juga menunjukkan komentar Bolton terkait 'Model Libya', bahwa hal itu adalah "bencana besar," dan juga kembali menegaskan sambil mengatakan "lihatlah apa yang terjadi pada Gaddafi."

Trump mengkritik tindakan Bolton sekaligus mengisyaratkan bahwa kasus Gaddafi tidak akan terulang untuk Pemimpin Kim. 

Di tengah munculnya kemungkinan dilanjutkannya perundingan tingkat kerja antara Korea Utara dan AS pada akhir bulan ini, Trump tampaknya melontarkan pesan tersebut kepada Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk memberikan jaminan keamanan yang kuat terhadap rezimnya. 

Sebelumnya, Trump telah mengungkapkan dirinya pasti akan menjamin keamanan untuk rezim Korea Utara, menjelang pertemuan puncak mereka di Singapura pada tahun lalu. 

Selain itu, Trump pada hari Rabu, kembali menekankan bahwa Korea Utara memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa, dan negara komunis itu dapat mengamankan imbalan yang sesuai di bidang ekonomi dan keamanan, jika perundingan denuklirisasi bergerak maju. 

Pernyataan Presiden Trump tersebut dianggap sebagai bagian dari upaya untuk mendesak Pemimpin Kim agar mengambil keputusan strategis.