Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (16/9/19), bahwa rencananya untuk memberikan bantuan beras kepada Korea Utara melalui Program Pangan Dunia (WFP), tidak mudah untuk dilaksanakan karena negosiasi antara WFP dan Korea Utara tidak berjalan dengan lancar.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Lee Sang-min dalam pengarahan rutin mengatakan bahwa negosiasi tingkat kerja antara pihak WFP dan Korea Utara tidak berjalan dengan lancar, sehingga pemerintah Seoul tidak bisa menjelaskan situasi terkini seputar rencana dukungan pangan untuk Pyongyang tersebut.
Pemerintah Korea Selatan berencana menyelesaikan pengiriman 50.000 ton beras kepada Korea Utara sampai akhir bulan September, tapi prosesnya terhambat karena Korea Utara menolaknya pada bulan Juli lalu, dengan menyalahkan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
WFP meminta Korea Utara untuk memberitahukan pendapat resminya tentang bantuan beras tersebut, tetapi negeri komunis itu hingga kini belum membalasnya.