Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyatakan pihaknya telah mulai melaksanakan proyek pengembangan senjata laser baru dengan sistem pertahanan udara yang mampu menyidik langsung drone berukuran kecil dan multicopter dalam jarak dekat.
Sistem senjata dengan konsep baru itu tidak terlihat dan tidak bersuara, dan dapat dioperasikan hanya dengan suplai listrik tanpa adanya tembakan terpisah. Terlebih lagi, biaya satu kali peluncuran hanya sekitar 2.000 won.
DAPA mengatakan bahwa pengembangan sistem senjata yang menelan biaya sebesar 88 miliar won ini, akan dirampungkan hingga tahun 2023 dan mendorong penggunaannya di medan pertempuran.
Disebutkan pula, dalam jangka pendek, senjata itu akan dikembangkan dengan tujuan untuk menargetkan drone berukuran kecil, tetapi akan terus meningkatkan kemampuan persenjataannya, yang ke depannya bisa mencegat jet tempur atau satelit.