Korea Selatan telah meluncurkan serangkaian langkah yang dirancang untuk membantu negaranya mengatasi populasi yang menua dengan cepat.
 
Guna mengatasi tantangan demografis tersebut, pemerintah Korea Selatan meluncurkan empat strategi utama dan 20 tugas kebijakan. Pengumuman langkah-langkah dilakukan dalam sebuah pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki pada hari Rabu (18/9/19).
 
Perihal yang terutama dalam daftar pertimbangan adalah pengenalan sistem, yang terinspirasi dari Jepang, di mana dunia usaha terus bertanggung jawab atas pekerjaan pekerja mereka setelah mereka mencapai usia pensiun 60 tahun.
 
Perekrutan akan diwajibkan untuk usia tertentu di atas 60 tahun, tetapi para pelaku bisnis akan bebas untuk memilih untuk memperpanjang atau menghapus aturan usia pensiunan pekerja mereka atau untuk mempekerjakan kembali mantan karyawan yang sudah pensiun.
 
Mulai tahun depan, pemerintah Korea Selatan akan memberikan tambahan dana bantuan sebesar dua miliar won kepada pihak pengusaha yang mempekerjakan karyawan berusia 60 tahun atau lebih.
 
Selanjutnya, pemerintah Korea Selatan akan mengumumkan rencana pada bulan depan untuk membantu daerah lain yang terkena dampak penuaan populasi, termasuk pasokan staf pengajar dan tenaga militer.
 
Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengelola kenaikan pengeluaran kesejahteraan terhadap warga negara lansia di Korea Selatan, yang saat ini secara resmi merujuk pada penduduk berusia 65 tahun ke atas, dan akan terus diperhatikan bagaimana langkah tersebut akan menyesuaikan dalam jangka panjang.