Kementerian Pertahanan dan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan melakukan upaya bersama untuk menangkap babi hutan di dekat perbatasan antar-Korea dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus flu babi Afrika (ASF).
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa sekitar 800 orang akan dikerahkan untuk upaya ini, termasuk pemburu pribadi, prajurit, dan operator pengawas peralatan untuk memantau babi hutan.
Kementerian tersebut mengatakan akan membentuk antara 70 hingga 80 tim, yang masing-masing terdiri dari 11-12 anggota. Tim tersebut akan beroperasi pada malam hari di daerah dekat perbatasan antar-Korea yang telah atau kemungkinan akan terjangkit virus ASF.
Sebagai langkah terpisah, Kementerian Pertahanan akan memasang perangkap untuk babi hutan, dengan tujuan mengurangi jumlah babi hutan.
Untuk wilayah yang pernah terjangkit virus ASF, Kementerian Pertahanan akan mendirikan fasilitas pencegah mobilisasi, sehingga babi hutan di daerah itu tidak dapat berpindah ke daerah lain.
Upaya penangkapan itu akan dilaksanakan selama 48 jam mulai hari Selasa (15/10/19) ini dalam skala penuh setelah meninjau keamanan, keefektifan, serta kesesuaian langkah-langkah terkait.