Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in meminta kepada para pemimpin agama untuk berupaya agar seluruh masyarakat Korea Selatan dapat bersatu, dalam jamuan makan siang dengan para pemimpin agama pada hari Senin (21/10/19).
Moon mengatakan bahwa agenda penting yang telah disimpati oleh warga Korea Selatan sejak dahulu seperti reformasi kejaksaan atau pembentukan Badan Investigasi Tindak Kriminal Pejabat Tinggi Negara tengah menimbulkan konflik di antara masyarakat akibat pertikaian dunia politik.
Ditambahkan pula, konflik politik akan membesar menjelang pemilihan umum tahun depan, dan juga ada kemungkinan bahwa konflik itu menjadi lebih serius di antara masyarakat.
Pemerintah Korea Selatan telah berupaya untuk membuat komunitas yang adil, dan pasti ada suatu hasil dalam prosesnya. Namun, masyarakat Korea Selatan meminta untuk menghilangkan ketidakadilan yang telah diterapkan pada suatu sistem, dan untuk itu, dunia politik harus membahasnya tanpa melakukan pertikaian.
Moon mengatakan bahwa dirinya sendiri juga melakukan lebih banyak upaya sebagai Presiden, namun dia meminta peran yang lebih besar kepada para pemimpin agama.
Seorang biksu Wonhaeng dari Ordo Jogye Buddhisme Korea mengatakan bahwa masyarakat Korea Selatan mengalami banyak konflik selama dua bulan terakhir, dan pemimpin agama juga tidak dapat terbebaskan dari tanggung jawab itu.
Dia menyampaikan pesan kepada Presiden Moon agar tetap menjalankan arah yang sudah ditetapkan tanpa goyah untuk membuat komunitas yang adil.