Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan bahwa sebuah lembaga independen yang pemerintah Korea Selatan sedang ciptakan untuk menyelidiki ilegalitas yang melibatkan tokoh-tokoh publik terkenal juga diperlukan untuk mengendalikan kekuatan kejaksaan yang berlebihan.
 
Moon mengungkapkan pandangannya tentang masalah ini pada hari Selasa (19/11/19) malam selama sesi tanya jawab dengan masyarakat yang ditayangkan di televisi.
 
Selama pembicaraan selama 100 menit yang disiarkan langsung melalui stasiun televisi MBC, Moon sekali lagi meminta maaf kepada publik atas kontroversi seputar mantan Menteri Kehakiman Korea Selatam, Cho Kuk, dan mengatakan bahwa meskipun dia berniat menunjuk Cho untuk jabatan itu, dia merasa menyesal karena telah menyebabkan keprihatinan publik.
 
Namun, ia membela mandat mantan menteri yang belum selesai tersebut untuk mereformasi kejaksaan dan mengatakan bahwa dia bersyukur kontroversi itu akhirnya menjelaskan pentingnya masalah ini.
 
Memerhatikan bahwa politisasi kejaksaan telah menghalangi keadilan untuk berlaku di negara ini, Moon menyerukan kelahiran kembali lembaga penegak hukum yang dapat melayani demokrasi dan publik.
 
Moon menambahkan bahwa pembentukan lembaga untuk menyelidiki korupsi oleh pejabat tinggi dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh jaksa.
 
Dia menepis kecurigaan bahwa lembaga tersebut bertujuan untuk menekan lawan politik presiden, dengan alasan bahwa mereka yang berada di bawah pengawasan lembaga tersebut kemungkinan adalah pejabat pemerintah atau anggota partai yang berkuasa.