Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menginvestasikan modal sebanyak 8,07 miliar won selama tiga tahun untuk latihan kejuruan di sepuluh negara anggota ASEAN.
Menurut perwakilan Korsel di ASEAN pada hari Rabu (20/11/19), pemerintah Korsel telah memutuskan untuk mengadakan proyek latihan kejuruan untuk ASEAN dengan dana kolaborasi Korsel dan ASEAN mulai tahun depan.
Dana kolaborasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Korsel mencapai 7 juta dolar AS per tahun, tapi akan dinaikkan menjadi 14 juta dolar AS mulai tahun ini.
Selama puluhan tahun terakhir, pemerintah Korsel mendukung latihan kejuruan di negara-negara Asia Tenggara melalui Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA).
Dalam proyek tersebut, pemerintah Korsel memilih bidang yang memerlukan pendidikan di sepuluh negara kemudian mengundang sekitar sepuluh orang pengajar untuk latihan kejuruan dari setiap negara agar mendapat pendidikan terkait.
Selain itu, mereka yang telah mendapat pendidikan di Korsel ditempatkan di tempat latihan kejuruan di Asia Tenggara untuk mengajari 400 pelajar di bawah bimbingan pakar dari Korsel.
Institut Penelitian untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Korsel memberikan nasihat untuk perbaikan kebijakan pelatihan kejuruan dan menetapkan bidang pelatihan kejuruan melalui analisis terhadap setiap negara yang bersangkutan hingga semester pertama tahun 2020 mendatang.
Kemudian, Universitas Korea Tech mengirim pakar ke negara setempat dan melaksanakan pelatihan kejuruan di dalam negeri Korsel.
Dalam proyek itu, Badan Layanan Pengembangan Sumber Daya Manusia Korsel akan menilai sistem sertifikat nasional di empat negara, yakni Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Perwakilan Korsel di ASEAN menegaskan bahwa Korsel akan membantu sepuluh negara ASEAN dengan menyediakan standar pelatihan kejuruan di setiap bidang dan solusi terpadu agar sepuluh negara tersebut dapat berkembang bersama-sama.