Volume ekspor Jepang ke Korea Selatan (Korsel) semakin menurun akibat aksi boikot Jepang di tengah masyarakat Korsel.
Berdasarkan hasil statistik perdagangan yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang pada hari Rabu (20/11/19), volume ekspor Jepang ke Korsel mencatat 381,8 miliar yen atau 49,5 triliun rupiah pada bulan Oktober lalu. Jumlah itu turun sebanyak 23,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara volume ekspor Korsel ke Jepang juga tercatat sebesar 273,3 miliar yen atau 35,4 triliun rupiah pada bulan yang sama, turun sebanyak 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, surplus Jepang dari perdagangan dengan Korsel mencapai 108,5 miliar yen atau 14 triliun rupiah pada bulan Oktober, berkurang 41,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ekspor Jepang ke Korsel terbanyak di bidang makanan, otomotif, semikonduktor, dan sebagainya.
Sedangkan penurunan ekspor Korsel ke Jepang di bidang peralatan semikonduktor sebanyak 43,2 persen dan pakaian dan pelengkapnya sebanyak 25,8 persen.
Meskipun surplus Jepang dalam perdagangan dengan Korsel menurun, tapi neraca perdagangan Jepang pada bulan lalu kembali menjadi surplus setelah empat bulan terakhir.