Amerika Serikat memperkuat pengasawan terhadap Korea Utara dengan memasukkan pesawat patroli maritim selain pesawat pengintai di udara Semenanjung Korea.
Penerbangan pesawat patroli maritim itu diperkirakan untuk mengetahui provokasi Korea Utara dengan rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM).
Menurut sebuah situs pelacak penerbangan sipil, Aircraft Spots pada hari Rabu (4/12/19), pesawat patroli maritim milik Angkatan Laut Amerika Serikat, tipe P-3C menerbangi wilayah udara Semenanjung Korea di ketinggian 6.705,6 meter. Tipe pesawat tersebut biasanya bertugas untuk mengawasi kapal selam dengan menggunakan radarnya.
Setelah Korea Utara meluncurkan roket artileri super besar pada tanggal 28 November lalu, pesawat pengintai Amerika Serikat meneruskan penerbangannya di wilayah udara Semenanjung Korea.
Penerbangan pesawat pengintai Amerika Serikat yang dilakukan secara terus-menerus di Semenanjung Korea itu dipahami sebagai salah satu peringatan bagi Korea Utara yang melakukan provokasi senjata menjelang jatuh tempo yang ditetapkannya kepada Amerika Serikat terikat dialog denuklirisasi hingga akhir tahun ini.