Menteri Pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo pada hari Rabu (4/12/19) menyatakan bahwa militer Korea Selatan tengah memerhatikan gerakan Korea Utara karena meningkatnya aksi militer baru-baru ini.
Jeong dalam rapat pemimpin militer untuk semester kedua tahun 2019 yang diadakan pada hari Rabu menilai Korea Utara meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan menyebut pihaknya akan mencari jalan lain jika pemerintah Amerika Serikat tidak mengubah kebijakannya terhadap Korea Utara dalam tahun ini.
Menurut Jeong, kondisi keamanan tahun ini sangat sulit, lebih dinamis dan tidak dapat diperkirakan.
Jeong juga menambahkan adanya kemungkinan meningkatnya bentrokan dengan militer China dan Rusia. Menurutnya, pesawat China dan Rusia pernah memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan (KADIZ) dan pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara Pulau Dokdo.
Mengenai aliansi dengan Amerika Serikat, Jeong mengatakan pihaknya bersama Amerika Serikat sedang merundingkan pembagian biaya pertahanan secara damai dan saling menguntungkan.
Terkait isu Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) antara Korea Selatan dan Jepang, Jeong mengatakan pengakhiran GSOMIA ditunda dan meminta Jepang untuk membatalkan pencabutan Korea Selatan dari daftar negara putihnya yang memberikan kemudahan dalam prosedur ekspor.
Jeong berpesan kepada para peserta rapat bahwa mereka mempertahankan keamanan negara dan berupaya untuk menjadi militer yang dipercayai masyarakat dengan menjalankan tugasnya berdasarkan aturan yang ada.