Korea Utara dengan keras mengkritik rapat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
Pada hari Kamis (12/12/19) subuh waktu Korea, AS meminta pembukaan rapat terbuka DK PBB dan memperingatkan Korea Utara agar tidak melakukan provokasi.
Setelah itu pada sore harinya, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengkritik rapat tersebut dengan keras melalui wacana atas nama juru bicaranya.
Korea Utara mengklaim bahwa AS meningkatkan provokasinya menjelang tenggat waktu akhir tahun ini. Kemudian Korea Utara mengkritik rapat terbuka DK PBB yang menurutnya adalah tindakan bermusuhan.
Selanjutnya, negara komunis itu juga berpendapat bahwa AS adalah dalang dari peningkatan tekanan terhadap Korea Utara dan pihaknya tidak akan berdiam saja.
Korea Utara juga menyatakan pihaknya tidak ingin berdialog lagi dengan AS dan sudah bersiap mengambil tindakan yang sesuai dengan pilihan AS.
Dengan demikian, konflik antara Korea Utara dan AS semakin meningkat dengan uji coba mesin rudal Korea Utara dan rapat DK PBB yang dipimpin AS.