Perusahaan Bandar Udara Internasional Incheon bekerja sama dengan dua Badan Umum Milik Negara (BUMN) Indonesia untuk proyek pembangunan bandara Batam senilai 540 miliar won atau sekitar Rp 6,35 triliun.

Perusahaan Bandar Udara Internasional Incheon pada hari Jumat (17/01/20) menyatakan pihaknya menandatangani perjanjian konsorsium untuk proyek pembangunan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam bersama dengan PT Angkasa Pura 1 dan PT Wijaya Karya di Jakarta pada tanggal 13 Januari lalu.

Bandara Hang Nadim sudah memiliki satu terminal penumpang dan satu terminal kargo dan mengoperasikan 23 rute penerbangan dari 8 maskapai. Sebanyak 5,62 juta orang penumpang menggunakan bandara ini pada tahun 2018.

Sebanyak 7 konsorsium mengikuti tender proyek tersebut dan setiap konsorsium menyerahkan proposal proyek hingga tanggal 31 Maret dan pengumumannya akan dikeluarkan pada tanggal 4 Mei. Kemudian setelah itu kontrak pelaksanaan proyek baru ditandatangani pada tanggal 30 Juni 2020. 

Ketua Perusahaan Bandar Udara Internasional Incheon menyatakan selain Indonesia, pihaknya akan memperluas usahanya ke luar negeri dan bekerja sama dengan perusahaan domestik dalam hal tersebut agar mampu menyediakan peluang kerja dan mengaktifkan ekonomi domestik.