Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Domestik

Emisi Kendaraan dan Baru Bara Pengaruhi Kandungan Debu Ultra Halus di Seoul dan Beijing

Write: 2020-01-22 17:13:30Update: 2020-01-22 17:24:13

Emisi Kendaraan dan Baru Bara Pengaruhi Kandungan Debu Ultra Halus di Seoul dan Beijing

Photo : YONHAP News

Emisi kendaraan dan pembangkit listrik tenaga batu bara ternyata memengaruhi munculnya debu halus.

Lembaga Penelitian Lingkungan Nasional (NIER) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan pada hari Rabu (22/01/20) merilis hasil penelitiannya tentang karakteristik debu ultra halus di wilayah Seoul, Korea Selatan dan Beijing, China.

Menurutnya, kandungan debu ultra halus di dua wilayah itu hampir mirip. Debu halus di Beijing mengandung 22 persen amonium nitrat,11 persen amonium sulfat, 44 persen senyawa organik, dan sebagainya.

Sementara debu halus di Seoul mengandung 25 persen amonium nitrat, 25 persen amonium sulfat, 28 persen senyawa organik, dan sebagainya.

Banyaknya kandungan amonium nitrat yang terkait dengan emisi gas kendaraan hampir sama di kedua kota dan banyaknya amonium sulfat yang terkait dengan pembakaran minyak dan batu bara di Beijing hanya mencapai separuh daripada Seoul. Sementara, kandungan senyawa organik lebih banyak di Beijing, sekitar 1,5 kali lipat daripada Seoul.

NIER menjelaskan bahwa pemerintah China melaksanakan kebijakan restrukturisasi energi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sehingga kandungan nitrogen dan amonium sulfat menjadi lebih rendah, tapi pada musim dingin saat penggunaan bahan bakar fosil meningkat, hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa organik ternyata tinggi. 

NIER berencana menyimpulkan hasil penelitian yang lebih teliti melalui penelitian tambahan ke depannya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >