Pemerintah Korea Selatan menilai kondisi ekonomi negaranya cenderung membaik dengan meningkatnya produksi, konsumsi dan investasi fasilitas pada triwulan keempat tahun lalu.
Akan tetapi, penyebaran wabah COVID-19 kemungkinan menghalangi pertumbuhan perekonomian dunia termasuk China dan tren pemulihan ekonomi Korea Selatan.
Sehubungan dengan hal itu, Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan pada hari Jumat (14/02/20) menyatakan pihaknya berupaya untuk menimimalkan dampak wabah COVID-19 pada perekonomian dan juga melaksanakan berbagai tugas untuk bidang investasi, konsumsi dan ekspor dengan cepat dalam tahun ini.
Menurut tren ekonomi terkini yang dirilis oleh kementerian tersebut pada hari Jumat, produksi industri tambang, penjualan eceran, investasi fasilitas serta konstruksi meningkat, sedangkan produksi jasa dan layanan menurun pada bulan Desember tahun lalu.
Volume ekspor Korea Selatan cenderung menurun pada bulan Januari dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tetapi volume rata-rata ekspor harian meningkat menjadi 2,02 miliar dolar AS dari 1,92 miliar dolar AS pada bulan Januari tahun lalu.
Perekrutan juga tampaknya menunjukkan pemulihan. Jumlah peningkatan pekerja baru di Korea Selatan pada bulan Januari 2020 tercatat 568 ribu orang dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sedangkan rasio pengangguran mencatat 4,1 persen, turun 0,4 persen poin dibandingkan bulan Januari tahun lalu.
Harga barang sedikit naik akibat kenaikan harga hasil pertanian, peternakan, dan perikanan serta minyak. Harga konsumsi untuk bulan Januari ikut naik 1,5 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.