Korea Utara menyatakan akan mempertahankan keputusannya untuk menutup perbatasannya hingga diagnosis dan pengobatan yang jelas telah berkembang dan dapat menghentikan penyebaran COVID-19. 

Menteri Kesehatan Korea Utara, Kim Hyung-hoon membuat pernyataan tersebut dalam wawancara dengan sebuah harian pro-Pyongyang di Jepang pada hari Kamis (27/02/20) waktu setempat. 

Dia mengungkapkan bahwa kunci untuk menanggulangi COVID-19 adalah penutupan atau pemblokiran, sehingga penutupan perbatasan negaranya akan tetap dilanjutkan seperti saat ini, kecuali jika cara pengobatan COVID-19 telah berhasil dikembangkan secara sempurna.

Sejak tanggal 31 Januari lalu, Korea Utara secara menyeluruh melarang operasi penerbangan, kereta api dan kapal yang masuk ke Pyongyang dari luar negeri.

Selain itu, Siaran Pusat Korea Utara melaporkan pada hari Kamis bahwa pendidikan pencegahan penyakit menukar dan disinfeksi sedang berlangsung di pusat penitipan anak, taman kanak-kanak dan perguruan tinggi untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Ditambahkan bahwa liburan musim dingin telah diperpanjang dan pembukaan taman kanak-kanak dan sekolah-sekolah di seluruh negeri Korea Utara juga ditunda sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.