Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia pada hari Selasa (24/03/20) menyatakan bahwa belum ada kasus positif COVID-19 di komunitas warga Korea Selatan di Indonesia, sementara sekitar 6-7 orang telah dikonfirmasi negatif.
Namun, seorang wisatawan Korea Selatan dari Eropa sedang dikarantina di sebuah rumah sakit di Jakarta dan sedang menunggu hasil tes.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom mengatakan pihaknya bersama asosiasi warga Korea Selatan di daerah setempat telah mengoperasi saluran telepon hotline 24 jam sejak kasus COVID-19 mulai merebak dan mendapatkan data pribadi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia jika ada warga Korea Selatan yang dikonfirmasi positif COVID-19.
Dubes Kim menambahkan, jika ada warga Korea Selatan yang positif COVID-19, maka hal tersebut akan diumumkan kepada komunitas Korea Selatan di Indonesia.
Dubes Kim juga mengatakan pihaknya mendapat banyak pertanyaan tentang pesawat carter dan hal itu dapat dilaksanakan jika memenuhi tiga kondisi, yakni peningkatan banyak kasus positif COVID-19, kondisi medis yang buruk, dan penutupan sarana kepulangan.
Kim menenangkan warga Korea Selatan dengan mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala hal terkait pemulangan warga Korea Selatan dengan mempertimbangkan kondisi terburuk.
Sementara itu, produsen garmen Korea Selatan di Indonesia menjual sebanyak 500 ribu alat pelindung diri (APD) kepada pemerintah Indonesia berdasarkan kolaborasi antara pemerintah Korea Selatan dan Indonesia.
Sebelumnya, produsen garmen itu menghasilkan sebanyak 2,2 juta APD untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), tetapi 500 ribu di antaranya disediakan untuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan tengah membahas penerapan cara pemeriksaan lewat kendaraan (drive through) dan tes kit COVID-19 buatan Korea Selatan.