Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menekan Korea Selatan dengan mengatakan bahwa para pekerja di pangkalan militer AS di Korea Selatan dapat menghindari cuti tanpa upah jika isu pembagian biaya pertahanan disepakati secara adil.
Sebutan Kementerian Luar Negeri AS itu dikeluarkan setelah pasukan AS di Korea Selatan memberitahukan para pekerja Korea Selatan bahwa mereka akan memulai cuti tanpa upah pada tanggal 1 April.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Pertahanan AS menyebutkan jika Korea Selatan dan AS dapat mencapai kesepakatan Perjanjian Khusus Pembagian Biaya Pertahanan (SMA) secara adil, maka cuti tanpa upah kemungkinan besar dapat dihindari.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri AS menegaskan tindakannya yang mendukung pendapat Presiden AS, Donald Trump agar SMA dilaksanakan secara adil dan AS berfokus pada perundingan untuk mencapai kesepakatan yang dapat saling dipahami dan diterima sehingga memperkuat aliansi antara Korea Selatan dan AS.
Dengan demikian, pihak AS berulang kali mengemukakan niatnya untuk melakukan peningkatan pembagian biaya pertahanan sembari memperlihatkan bahwa persekutuan antara Korea Selatan dan AS dapat diperkuat melalui peningkatan biaya pertahanan yang besar.
Usai perundingan di Los Angeles, AS pada tanggal 19 Maret lalu, pihak AS menyebut bahwa "separuh" dari pekerja Korea Selatan di pangkalan militer AS di Korea Selatan akan melaksanakan cuti tanpa upah, namun Kementerian Pertahanan AS kali ini menyatakan bahwa "kebanyakan" dari pekerja Korea Selatan akan diterapkan cuti.
Sementara itu, Korea Selatan telah mengusulkan agar masalah cuti para pekerja Korea Selatan diselesaikan terlebih dahulu agar mereka tidak melakukan cuti tanpa upah, namun pihak AS menolaknya dan meminta kesepakatan yang komprehensif.