Bank Sentral Korea (BOK) mulai menyalurkan dana tanpa batas melalui pembelian Repurchase Agreement (REPO) pada hari Kamis (02/04/20).

BOK menyatakan pihaknya melakukan tender untuk membeli REPO dari bank-bank dan perusahaan sekuritas agar dapat memperluas pasokan likuiditas di pasar.

Komite Keuangan BOK pada pekan lalu telah menetapkan sistem pembelian REPO secara teratur setiap minggunya untuk menyediakan likuiditas di pasar tanpa batas dengan suku bunga tertentu.

Kebijakan itu merupakan kali pertama dalam sejarah, yang bahkan belum pernah diambil pada saat krisis moneter 1997 dan krisis keuangan global 2008 sebelumnya.

Kebijakan BOK itu dinilai sebagai pelonggaran kuantitatif ala Korea Selatan karena tidak berbeda dengan pelonggaran kuantitatif yang dilaksanakan bank sentral di negara-negara utama termasuk Amerika Serikat.

REPO adalah obligasi yang dijual perbankan dengan syarat pembelian kembali setelah waktu tertentu dengan bunga berdasarkan waktu yang berlalu.

Jika BOK membeli REPO secara terbuka, maka akan muncul efek pelonggaran likuiditas di pasar.

BOK akan melakukan pembelian REPO setiap hari Selasa secara rutin, tapi khusus tender pertama di bulan April ini akan dilakukan pada hari Kamis.

Penyediaan likuiditas tanpa batas dari BOK diharapkan dapat menenangkan kegelisahan dan menstabilkan kondisi pasar keuangan domestik serta juga membantu pengelolaan program pemerintah dalam menstabilkan kehidupan masyarakat dan keuangan.