Pemerintah Korea Selatan mewaspadai gerakan Korea Utara terkait pelaksanaan Pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi yang akan dibuka pada tanggal 10 April mendatang. 

Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Yoh Sang-key mengatakan dalam pengarahan runtinnya pada hari Senin (06/04/20) bahwa pihak kementerian tidak dapat memperkirakan lebih awal agenda-agenda yang akan ditangani dalam pertemuan besar tersebut, namun pihaknya tetap memantau situasi di negara komunis itu. 

Media pemerintah Korea Utara sebelumnya melaporkan pada tanggal 21 Maret lalu bahwa mereka akan membuka Pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi pada tanggal 10 April di Pyongyang. 

Ada yang berspekulasi bahwa dalam pertemuan itu, Korea Utara akan membahas dan memutuskan berbagai aturan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan ekonomi, karena negara itu tengah menderita sejak awal tahun ini akibat pandemi global COVID-19.