Institut Penelitian Ekonomi Korea Selatan (KERI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun 2020 akan tercatat mencapai -2,3 persen, yang menandai pertumbuhan minus untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan IMF (Dana Moneter Internasional) pada tahun 1997 silam.
KERI menjelaskan bahwa meskipun pemerintah Korea Selatan mencurahkan upaya sekeras mungkin, namun upaya tersebut tidak akan sepenuhnya sanggup memutarbalikkan resesi karena perlambatan ekonomi yang cepat dari negara-negara utama seperti Amerika Serikat dan China.
Diperkirakan pula bahwa ekspor akan ikut mengalami penurunan sebanyak 2,2 persen akibat turunnya volume perdagangan sejalan dengan kemerosotan global.
KERI menunjukkan bahwa masuknya fase resesi yang berkepanjangan akan tergantung pada saat berakhirnya pandemi COVID-19, perlambatan ekonomi utama dan tanggapan pemerintah Korea Selatan yang cepat dan efektif.