Pemerintah Korea Selatan tengah berbicara dengan pemerintah Myanmar tentang pemeriksaan badan pesawat terbang yang diperkirakan adalah pesawat Korean Air dengan nomor penerbangan KAL 858, yang telah hilang di wilayah udara Myanmar pada tahun 1987.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada hari Rabu (21/05/20) menyatakan pihaknya sedang membahas perihal tersebut dengan Myanmar melalui rute diplomatik, namun belum dapat memberitahukan isinya karena masih dalam pembahasan.

Sebelumnya, badan penyiaran Korea Selatan MBC pada awal tahun ini memberitakan penemuan sebuah badan pesawat yang diperkirakan sebagai KAL 858 di dalam laut Andaman, Myanmar.

Kemudian keluarga korban insiden KAL 858 mengadakan jumpa pers pada tanggal 30 Januari dan mendesak pemerintah Korea Selatan untuk mengangkat dan memeriksa badan pesawat tersebut.

KAL 858 hilang di wilayah udara Samudra Hindia dalam perjalanannya menuju Seoul, Korea Selatan dari Bagdad, Irak pada tanggal 29 November 1987. 

Sebanyak 115 penumpang dan pramugari hilang tanpa ditemukan satu pun sisa tubuh korban maupun barang peninggalan mereka.

Insiden itu disimpulkan sebagai teror peledakan udara oleh mata-mata Korea Utara, Kim Hyun-Hui namun para keluarga korban meminta pemerintah Korea Selatan untuk menyelidiki kebenarannya karena tidak ada bukti tanpa pengakuan dari Kim.