Pemerintah Korea Selatan telah memutuskan untuk menghadirkan sistem registrasi digital dari pengunjung di tempat hiburan berisiko tinggi seperti kelab dan bar, mulai bulan depan.
 
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, Park Neung-hoo mengumumkan keputusan tersebut pada hari Minggu (24/05/20) selama konferensi pers reguler, sembari mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan mengalami banyak kesulitan dalam melacak individu yang terkait dengan klaster kelab Itaewon, Seoul baru-baru ini.
 
Rencana tersebut mengharuskan fasilitas-fasilitas hiburan seperti kelab dan bar, untuk menyimpan data diri pengguna berbasis kode QR mulai bulan depan.
 
Mereka yang ingin mengunjungi fasilitas "berisiko tinggi" ini akan diminta untuk membuat kode QR yang akan dipindai pada saat masuk.
 
Menteri Park mengatakan bahwa sistem registrasi kode QR hanya akan digunakan ketika tingkat peringatan penyakit menular dinaikkan menjadi "serius" dan data pribadi yang dikumpulkan akan dihapus secara otomatis setelah empat minggu.