Kerusuhan yang terjadi akibat demo dalam rangka memprotes kematian pria Afrika-Amerika, George Floyd oleh polisi Amerika Serikat (AS) menyebar ke seluruh daerah di AS dan merugikan berbagai sektor termasuk bisnis milik komunitas warga Korea Selatan di AS.
Akibat demo tersebut, 26 unit tempat bisnis yang dikelola oleh warga Korea Selatan termasuk 10 tempat bisnis di Minnesota terbakar dan barang-barang di dalamnya juga dijarah.
Para pemilik toko yang sebelumnya telah mengalami penurunan omset akibat COVID-19 sangat terpukul dari sisi mental akibat penjarahan kali ini. Ada toko yang terpaksa harus ditutup akibat kekhawatiran akan munculnya serangan senjata api.
Menurut Konsulat Korea Selatan untuk Los Angeles (LA) dan perkumpulan warga Korea Selatan di LA, tenaga militer dikerahkan untuk menjaga keamanan komunitas warga Korea Selatan di LA dan mencegah penjarahan oleh para demonstran di toko warga Korea Selatan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan membentuk tim penanggulangan darurat di sepuluh kantor diplomasi di AS dan mencari tahu perkembangan situasi.