Menjelang peringatan empat tahun dilantiknya pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sebagai Ketua Komisi Urusan Negara (State Affairs Commission, SAC), Korea Utara menekankan Kim sebagai simbol pertahanan rezimnya.
 
Harian resmi Korea Utara, Rodong Sinmun pada hari Senin (29/06/20) memuat sebagian berita tentang peringatan tersebut dengan memusatkan pada pemujaan pemimpin Kim sekaligus memperkuat solidaritas internal.
 
Ditegaskan bahwa ancaman musuh tidak hanya bertujuan untuk merusak ekonomi negaranya, tetapi juga menggulingkan rezim setelah memicu kesengsaraan dan ketidakpuasan yang luar biasa dengan memisahkan partai dan rakyatnya.
 
Dapat dipahami bahwa Korea Utara menghimbau perlunya persatuan utuh dengan ketua komisi urusan negaranya, Kim Jong-un sebagai pusatnya.
 
Pada tanggal 29 Juni 2016 lalu, Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara membentuk Komisi Urusan Negara sebagai badan resmi di bawah rezim Kim Jong-un dan pemimpin Kim diangkat sebagai ketua SAC.
 
Melalui konstitusi yang direvisi sebanyak dua kali pada tahun lalu, status ketua SAC ditetapkan sebagai perwakilan negara, sehingga Kim secara resmi menjadi pemimpin negara baik secara internal maupun eksternal.