Hujan lebat yang melanda wilayah​ selatan Korea Selatan telah mengakibatkan berbagai kerugian, hingga menghancurkan rumah tinggal.
 
Menurut Badan Meteorologi Korea Selatan pada hari Senin (13/07/20), curah hujan di wilayah Provinsi Jeollado telah mencapai lebih dari 200 mm hingga Senin pagi.
 
Intensitas curah hujan sekitar 30 mm per jam juga tengah menghantam wilayah Provinsi Gyeongsang Selatan. Di sebuah desa di provinsi tersebut pada Senin pagi, dua orang laki-laki berusia 70-an tahun yang bekerja untuk memperbaiki saluran air, menghilang setelah terbawa arus banjir dan akhirnya ditemukan meninggal dunia. 
 
Peringatan angin kencang juga tengah dikeluarkan di beberapa wilayah di Provinsi Chungcheong Selatan dan wilayah pesisir di Provinsi Jeollado. 

Hujan masih turun dengan lebat sehingga rumah kaca dan peternakan berubah menjadi rawa dan mengakibatkan tanah longsor.
 
Sebanyak sembilan kasus kebanjiran dilaporkan di Provinsi Jeolla Selatan, termasuk banjir di jalanan depan sebuah sekolah dasar di kota Mokpo. Hujan deras disertai angin kencang juga menimbulkan berbagai kerugian di kota pelabuhan Busan.
 
Hujan lebat juga terus menelan korban jiwa, seperti kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara lima unit kendaraan di jalan tol ekspres Gyeongbu, yang menyebabkan seorang tewas dan dua cedera. Aparat kepolisian mengatakan bahwa kendaraan-kendaraan tergelincir karena jalanan yang basah oleh air hujan.
 
Badan tersebut meramalkan hujan lebat disertai angin kencang terus melanda hingga Senin siang dan meminta masyarakat untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor.