Korea Selatan menyampaikan harapannya agar kedua Korea dapat melakukan kerja sama mendasar, seperti pertukaran informasi di bidang penanggulangan bencana alam. 

Pernyataan tersebut muncul setelah Korea Utara diketahui membuka pintu air di sebuah bendungan di hulu Sungai Imjingang baru-baru ini tanpa memberitahukan hal tersebut kepada pihak Korea Selatan. 

Dalam pengarahan rutinnya pada hari Rabu (05/08/20), Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Yeo Sang-key mengungkapkan bahwa meskipun hubungan antar-Korea tengah mengalami ketegangan politik dan militer, namun bencana alam merupakan bidang kemanusiaan yang tidak berkaitan dengan politik. 

Jubir Yeo mengatakan dirinya percaya bahwa kerja sama dalam hal penanggulangan bencana alam merupakan masalah yang dapat dipahami secara langsung baik oleh penduduk Korea Selatan maupun Korea Utara. 

Ditambahkan bahwa kerja sama itu memang sulit untuk dilakukan pada saat ini karena saluran komunikasi langsung antar-Korea terputus, tetapi metode teknis tidak akan menjadi masalah yang besar.

Dia menjelaskan pula bahwa hingga saat ini, belum ada laporan mengenai banjir di Korea Utara. 

Militer Korea Selatan telah mendeteksi bahwa pada hari Rabu ini pun, Korea Utara terus membuka sebagian pintu air bendungan Hwanggang di hulu Sungai Imjingang.  

Akibatnya pada Rabu pagi, ketinggian air di jembatan Pilseunggyo di wilayah Heoncheon, Provinsi Gyeonggido, Korea Selatan dilaporkan mencapai 6,39 meter, lebih tinggi 6 kali lipat daripada batas evakuasi pengunjung.