Otoritas Kesehatan Korea Selatan mengkhawatirkan beberapa kasus mutasi COVID-19 dari antara kasus yang berasal dari luar negeri.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention, KCDC) pada hari Senin (10/08/20) menyatakan ditemukan tiga kasus mutasi baru pada
spike protein yang terlibat dalam infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dari pendatang dari luar negeri. Kasus baru tersebut akan dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) dan juga akan dianalisis lebih lanjut.
Menurut pusat itu, kasus mutasi virus tersebut ditemukan dari antara dua kasus pendatang dari Pakistan dan satu kasus dari Uzbekistan.
Otoritas kesehatan memperjelas bahwa untuk saat ini, tidak ada pengaruh dari mutasi baru itu dalam hal pemeriksaan COVID-19, namun perlu dikaji mengenai kemampuannya dalam mengubah daya infeksi COVID-19.
Hingga tanggal 5 Agustus, jumlah keragaman genetik COVID-19 yang dilaporkan oleh WHO adalah 78.810 kasus, dan mutasi baru di Korea Selatan tersebut merupakan variasi yang belum pernah dilaporkan di seluruh dunia.