Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-young mendesak dukungan Korea Utara untuk melanjutkan kerja sama antar-Korea di bidang kemanusiaan, terlepas dari perkembangan politik di seputar Semenanjung Korea. 

Lee membuat pernyataan tersebut pada hari Rabu (16/09/20) selama kunjungannya ke desa gencatan senjata Panmunjeom, menjelang peringatan dua tahun tercapainya Deklarasi Pyongyang.  
 
Dia mengutarakan bahwa berdasarkan komunikasi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), kerja sama kemanusiaan antar-Korea di bidang kesehatan, pencegahan penyakit, dan lingkungan iklim seharusnya dilanjutkan demi membangun rasa saling percaya antara kedua Korea dan AS.

Lee juga mengusulkan kerja sama antar-Korea untuk memulihkan kerusakan akibat banjir yang melanda kedua Korea karena hujan lebat dan serangkaian topan yang melanda baru-baru ini.

Dia mengatakan, Korea Utara berniat untuk memenuhi perjanjian yang telah disepakati oleh pemimpin kedua Korea dalam Deklarasi Pyongyang 2018 dengan cara mereka sendiri.  

Sesuai dengan perjanjian lintas batas dua Korea, termasuk isu meredakan ketegangan militer, Lee mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan tengah dalam proses menyelesaikan masalah pengiriman selebaran anti-Pyongyang dan telah memperkecil skala latihan militer gabungan dengan AS.
 
Saat mengungkapkan penyesalan atas pengeboman kantor penghubung antar-Korea di Gaeseong oleh Korea Utara pada bulan Juni lalu, Lee menilai bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un telah melakukan upaya untuk mencegah ketegangan memburuk dengan memerintahkan penghentian tindakan militer terhadap Korea Selatan.
 
Lee mengungkapkan bahwa pencabutan pengeras suara propaganda Korea Utara dan penangguhan penyebaran selebaran anti-Seoul sebagai bukti dari upaya tersebut.