Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae pada hari Kamis (24/09/20) menyatakan pihaknya dengan keras mengecam Korea Utara terkait kasus tembak mati seorang aparatur sipil negara (ASN) Korea Selatan yang hilang di sekitar Garis Batas Utara (Northen Limit Line, NLL).
Cheongwadae menyerukan bahwa Korea Utara bertanggung jawab untuk menerangkan dan menghukum pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Wakil Pertama Ketua Badan Keamanan Nasional (National Security Council, NSC), Suh Choo-suk dalam pengarahan usai rapat NSC pada hari Kamis mengatakan bahwa Korea Utara tidak dapat merasionalkan tembakan dan aksi merusak jenazah warga negara Korea Selatan tersebut.
Dia melanjutkan bahwa perbuatan militer Korea Utara tersebut melanggar peraturan internasional dan kemanusiaan sehingga Korea Utara harus meminta maaf dan mengambil langkah yang jelas agar peristiwa serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.
Suh juga mengungkapkan belasungkawa terhadap keluarga korban dari ASN Korea Selatan yang menjadi korban dalam peristiwa ini.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan memperketat kewaspadaan di wilayah perbatasan termasuk lima pulau di Laut Kuning dan mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan kegiatan masyarakat.