Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada hari Jumat (25/09/20) mengatakan bahwa pemerintah dan militer Korea Selatan akan dengan tegas menanggapi segala perbuatan yang mengancam dan membahayakan nyawa dan keselamatan rakyatnya.

Dalam sambutannya pada upacara perayaan Hari Angkatan Bersenjata Republik Korea ke-72 di Komando Perang Khusus Korea Selatan di kota Icheon, Provinsi Gyeonggido pada hari Jumat, Moon mengatakan perdamaian dapat diciptakan, dipertahankan, dan dikembangkan jika memiliki siap siaga pertahanan yang kuat. 

Ungkapan Presiden Moon itu tampaknya mempertimbangkan insiden tembak mati aparatur sipil negara (ASN) Korea Selatan oleh Korea Utara beberapa hari yang lalu.

Namun, Moon tidak menyebut kata "Korea Utara" dan kata-kata yang terkait dengan insiden itu dalam pidatonya yang berdurasi 15 menit.

Moon mengisi hampir seluruh pidotonya untuk memperkenalkan visi angkatan bersenjata Republik Korea.

Hari Angkatan Bersenjata Republik Korea jatuh pada tanggal 1 Oktober, tetapi upacara perayaannya dimajukan karena bentrok dengan liburan hari raya Chuseok tahun ini.

Perayaan tahun ini dimulai dengan pemutaran video yang memperlihatkan persenjataan tercanggih yang dimiliki masing-masing angkatan bersenjata Korea Selatan, termasuk satelit komunikasi khusus militer Korea Selatan pertama, Anasis-II yang berhasil diluncurkan baru baru ini.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan merayakan perayaan tersebut dengan skala yang lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19.