Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff, JCS) Korea Selatan memerintahkan setiap pasukan untuk bersiap siaga agar dapat menanggapi segala kondisi secara cepat selain mengawasi kondisi militer Korea Utara selama 24 jam.

Pengawasan terhadap provokasi, serangan, dan pembelotan dari Korea Utara di wilayah Garis Batas Utara (Northen Limit Line, NLL) dan kepulauan barat daya telah diminta untuk diperkuat.

Sementara itu, militer Korea Selatan mencari kerangka jenazah korban di sekitar NLL dengan empat unit kapal patroli Penjaga Pantai Korea Selatan.

Kapal Mugunghwa No. 10 yang dinaiki oleh aparatur sipil negara (ASN) Korea Selatan yang menjadi korban dalam insiden tersebut sedang diselidiki oleh empat orang detektif sejak Jumat (25/09/20) pagi.

Otoritas Korea Selatan masih mencari tahu siapa yang mengeluarkan perintah untuk menebak dan membakar jenazah ASN Korea Selatan di Korea Utara.

Sementara itu, media utama Korea Utara sama sekali tidak membahas peristiwa tersebut dan hanya memuat artikel yang menekankan pencegahan COVID-19.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan melalui pengarahannya berulang kali mendesak Korea Utara untuk menerangkan kebenaran dari peristiwa tersebut.