Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan, Seong Yoon-mo menyatakan bahwa kinerja ekspor Korea Selatan pada September 2020 mengalami surplus untuk pertama kalinya setelah pandemi COVID-19. 

Dalam kunjungan ke perusahaan yang sebuah perusahaan peralatan pendeteksian kebocoran gas pada hari Selasa (29/09/20), Seong mengatakan apabila ekspor bulan September mengalami surplus, pencapaian itu akan menjadi kali pertama dalam waktu tujuh bulan sejak Februari lalu. 

Total nilai ekspor bulan September diperkirakan mencapai 40 miliar dolar AS dan rata-rata nilai ekspor per hari juga mencapai 2 miliar dolar AS. 

Bidang semikonduktor, otomotif, dan produk elektronik mencapai kinerja tertinggi setelah pandemi COVID-19 dan hal itu berdampak positif bagi pemulihan daya gerak ekspor. 

Sementara bidang bioteknologi kesehatan dan baterai sekunder mengalami pertumbuhan sebagai daya gerak ekspor baru. Bidang kosmetik dan produk kehidupan sehari-hari yang diproduksi perusahaan kecil dan menengah juga menunjukkan kinerja yang baik. 

Seong mengatakan bahwa pemulihan ekspor Korea Selatan dalam jangka pendek di tengah pandemi COVID-19 disebabkan karena upaya keras dari perusahaan kecil dan menengah Korea Selatan. 

Namun, dia juga menambahkan bahwa situasi di masa depan masih belum dapat dipastikan akibat berbagai faktor, seperti konflik antara Amerika Serikat dan China, serta penyebaran kembali COVID-19.

Untuk mengatasi perkembangan situasi tersebut, pihaknya akan mengubah cara pemberian dukungan terhadap perusahaan ekspor Korea Selatan secara virtual atau tanpa tatap muka. 

Pihaknya akan menyediakan langkah terkait dalam bulan Oktober, serta menjadikan Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea (Korea Trade-Investment Promotion Agency, KOTRA) sebagai platform ekspor terkemuka di Korea Selatan dengan menghadirkan inovasi.