Bagian dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang dipublikasikan untuk pertama kalinya dalam 9 tahun setelah bencana nuklir. Publikasi tersebut berlangsung di tengah isu rencana pemerintah Jepang yang akan segera memutuskan untuk membuang air terkontaminasi radiasi nuklir dari PLTN tersebut ke laut.
Para pejabat Komisi Pengaturan Nuklir Jepang dan pihak bersangkutan masuk ke dalam PLTN Fukushima 3 dengan mengenakan baju pelindung dan terlihat pemandangan dinding dan langit-langit yang telah runtuh.
Ledakan hidrogen terjadi di lantai 5, tetapi radiasi yang diukur di lantai 3 dan 4 mencapai 104 mSv per jam, melebihi 90 kali lipat dari batas ambang radiasi yang diperbolehkan untuk manusia.
PLTN Fukushima 2 juga untuk pertama kalinya dimasuki oleh manusia. Kondisi bagian dalamnya relatif baik karena tidak ada ledakan hidrogen, tetapi radiasi tetap ditemukan di dalamnya.
Pihak Komisi Pengaturan Nuklir Jepang mendatangi PLTN Fukushima untuk memeriksa pencemaran radiasi di dalam PLTN.
Pemerintah Jepang berencana untuk menutup PLTN tersebut hingga tahun 2051 sehingga tangki penyimpanan air yang terkontaminasi radiasi nuklir tidak dapat lagi dibangun.
Pemerintah Jepang akan memutuskan apakah akan membuang air terkontaminasi radiasi nuklir ke laut atau tidak pada tanggal 27 November mendatang.