Sebuah data terbaru di Korea Selatan menunjukkan bahwa kaum muda adalah kelompok yang paling terpukul oleh dampak ekonomi dari pandemi global COVID-19. 
 
Berdasarkan analisis data tentang tren ketenagakerjaan Korea Selatan oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap News pada hari Rabu (21/10/20), sekitar 417 ribu orang Korea Selatan berusia 15-39 tahun kehilangan pekerjaan pada bulan April lalu akibat gelombang pertama COVID-19.
 
Angka tersebut jauh lebih besar daripada kaum berusia 40 dan 50-an tahun yang kehilangan 333 ribu pekerjaan. Sebaliknya, jumlah pekerja berusia 60 tahun atau lebih meningkat menjadi 274 ribu orang.
 
Pada bulan September, jumlah orang yang bekerja di antara kaum berusia 15- 39 tahun anjlok hingga 502 ribu orang setelah gelombang kedua COVID-19 pada pertengahan Agustus yang menyebabkan level jaga jarak sosial dinaikkan ke Level 2,5.
 
Pekerjaan di usia 40-an dan 50-an tahun turun sebanyak 309 ribu, sementara jumlah pekerja berusia 60-an tahun naik 419 ribu.