Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha mengatakan bahwa invasi Korea Utara ke Korea Selatan yang memicu pecahnya Perang Korea adalah fakta sejarah yang tidak dapat disangkal.
Kang membuat pernyataan tersebut di parlemen pada hari Senin (26/10/20), setelah Presiden China, Xi Jinping baru-baru ini menyatakan bahwa Perang Korea adalah invasi imperialis oleh Amerika Serikat (AS).
Ketika seorang anggota parlemen dari partai oposisi utama, Partai Kekuatan Rakyat mengkritik bahwa tanggapan pemerintah Korea Selatan terhadap pernyataan yang memutarbalikan fakta sejarah tersebut tidak memadai, Kang menjelaskan bahwa pemerintah telah menyampaikan posisinya ke Beijing dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Mengenai kunjungan Xi ke Seoul, Kang mengatakan bahwa kedua belah pihak terus berunding untuk mengatur jadwal kunjungan Xi segera setelah situasi COVID-19 menjadi stabil, tetapi sulit untuk memprediksi apakah perjalanan Xi dapat dilakukan dalam tahun ini.
Kang lebih lanjut menyatakan bahwa pembicaraan untuk pelaksanaan pertemuan puncak trilateral antara Korea Selatan, China, dan Jepang dalam tahun ini sedang berlangsung, tetapi belum dapat dipastikan jadwal pelaksanaannya.
Mengenai hubungan antara Seoul dan Tokyo yang tengah berada di jalan buntu, Kang mengungkapkan bahwa dirinya hendak menyelesaikan masalah kompensasi korban kerja paksa warga Korea di masa perang Jepang melalui dialog, dengan tekad yang tampaknya lebih kuat di bawah kepemimpinan PM Jepang yang baru.